DANAU
TIGA WARNA KELIMUTU
Danau
Tiga Warna Kelimutu yang sering juga disebut Danau Triwarna merupakan sebuah
objek wisata menarik dari Pulau flores. Danau ini berada di kawasan Taman
Nasional Kelimutu (ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26
Februari 1992) yang sebenarnya merupakan kawah Gunung Kelimutu yang berada di
Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Nama Kelimutu sendiri adalah gabungan dari kata “Keli” yang artinya
gunung dan kata “Mutu” yang berarti mendidih.[1] Gunung
Kelimutu memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan
nama Danau Tiga Warna karena masing-masing danau memiliki warna yang berbeda,
yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu
berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Danau
atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna-warna yang
ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau “tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa
muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat
berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu
melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat
berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.[2]
Danau
ini memiliki luas sekitar 1.0511.000 meter persegi dengan volume air 292 juta
meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor.
Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian
dinding danau berkisar antara 50 sampai 50 meter.[3]
Danau
kelimutu merupakan satu-satunya danau di dunia yang mengalami perubahan warna
secara bertahap pada warna permukaan airnya, terkadang dari merah bisa berubah
menjadi hijau tua selanjutnya bisa berubah menjadi merah hati, hijau tua bisa
berubah menjadi hijau muda, sedangkan warna coklat bisa berubah menjadi biru
langit.
Kalangan
ilmuwan dan peneliti memberikan informasi, kandungan kimia berupa garam, besi,
sulfat, mineral lain, serta tekanan gas aktivitas vulkanik, maupun sinar
matahari menjadi faktor penyebab perubahan warna air danau pada Gunung Kelimutu
(1.690 meter) itu. Selain itu aktivitas kegempaan juga dapat mengubah warna
kawah danau.[4]
Namun
dibalik itu semua, Danau Kelimutu merupakan sebuah fenomena langka yang membuat
kita kagum akan kebesaran sang pencipta. Sebuah fenomena yang banyak orang
menyebut danau ini sebagai salah satu keajaiban dunia.(yra)
10 Maret 2013
[1]
Danaubesar.blogspot.com/203/06/mengungkap-misteri-dan-keeksotisan, diakses tgl.
12 Februari 2014
[2] Id.m.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kelimutu,
diakses tgl. 12 Februari 2014
[3] Ibid.
[4]
Naturalofscience.blogspot.com/2013/03/penyebab
–danau-kalimutu-berubah-warna.html?m=1, diakses tgl. 12 Februari 2014
Wah bagus banget
BalasHapussemoga pariwisata Indonesia makin maju
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusIndonesia emg kereen
BalasHapus